Skip to main content

Belajar dari 5 Ilmuan Dunia, Ternyata Jenius Aja Nggak Cukup

Thomas Alva Edison via ibrahimhasan.id

Pernah nggak sih kamu berpikir jadi ilmuan itu keren? Yups, berkat berbagai penemuan mereka banyak sekali manfaat bagi kehidupan yang bisa dirasakan hingga saat ini. Padahal jika ditelaah, saat mereka hidup dulu, fasilitas belajar tak selengkap seperti sekarang. Kini, ingin belajar tinggal baca buku, pengen dapat info baru bisa dicari di internet. Sumpah dah, nggak kebayang hidup di zaman mereka. Tapi para ilmuan tetap berjuang demi menciptakan alat yang memberikan kemudahan hidup manusia.

Meski dikenal dengan berbagai penemuannya, ternyata nggak semua ilmuan dianggap jenius dari lahir. Beberapa dari mereka bahkan harus putus sekolah atau drop out dari perguruan tinggi. Terus, gimana caranya para ilmuan bisa sepintar itu? Biar tahu lebih banyak, yuk simak cara belajar para ilmuan yang mungkin saja bisa kamu tiru dalam kehidupan sehari-hari.

1. Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci via jayakartanews.com

Leonardo da Vinci dikenal sebagai pelukis dengan karya yang fenomenal hingga saat ini. Yups, hingga sekarang lukisan Monalisa yang menjadi karyanya banyak diburu traveler untuk di abadikan. Ia dijuluki sebagai manusia renaisans dan genius universal. Selain seorang pelukis, pemilik nama lengkap Leonardo di ser Piero da Vinci ini juga memiliki banyak karya dalam bidang pemahat, pematung, arsitek, penemu, penulis filsuf dan musisi Renaisans Italia.

Di usianya yang masih belia, Leonardo sudah belajar melukis. Semasa hidupnya ia sangat tertarik dengan ilmu pengetahuan hingga membuatnya memiliki pikiran untuk merancang mesin terbang. Idenya tersebut terinspirasi setelah melihat burung yang terbang. Imajinasinya dituangkan dalam buku catatan yang tebalnya melebihi 7.000 halaman.

Dalam bukunya tersebut juga tergambarkan sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada masa Leonardo hidup, terdapat aturan tidak ada yang boleh membedah tubuh manusia. Alhasil anatomi tubuh pada zaman tersebut hanya sebatas kira-kira. Rasa penasaran yang membuncah, membuat Leonardo da Vinci nekat membedah jenazah manusia secara sembunyi-sembunyi. Di kemudian hari, tindakan tak lazim tersebut justru memberikan kontribusi yang sangat besar di bidang kedokteran.

Bagi Da Vinci, ilmu pengetahuan dan lukis memiliki hubungan erat. Lukisan manusia yang ia gambar mendapatkan pujian banyak pihak berkat kemampuannya menangkap gerak otot di bawah lapisan kulit. Selain itu, pengalamannya membedah tubuh manusia memberikan kontribusi pada setiap goresan pahatan pada lukisannya. Kini ia dikenal sebagai seniman terkemuka yang meninggalkan karya-karya terbaik.

2. Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison via ibrahimhasan.id

Ilmuan Thomas Alva Edison banyak dikenal berkat banyaknya penemuan di tiga bidang, yaitu bola lampu dan kelistrikan, perekam suara dan perfilman. Nggak tanggung-tanggung, ia memegang rekor 1.093 hak paten atas namanya berupa karya-karya yang sangat berpengaruh untuk kehidupan kita hingga saat ini.

Dari sederet prestasinya tersebut, siapa sangka saat Edison masih duduk di bangku sekolah dasar sangat kesulitan menerima materi pelajaran. Ia selalu mendapatkan nilai buruk. Bahkan para gurunya menganggap ia anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut karena sejak kecil, pendiri perusahaan General Electric ini mengalami gangguan pendengaran yang  membuatnya mengalami kesulitan berkomunikasi secara verbal. Kondisi tersebut membuatnya sering diejek oleh teman-temannya dengan sebutan idiot.

Ibunya tak tega melihat keadaan anaknya dan memutuskan memberhentikannya dari sekolah. Di rumah Edison diajari sendiri oleh ibunya. Ia memiliki kebebasan untuk belajar apa pun hingga melalap buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan percobaan ilmiah. Kehausan akan ilmu dan kesadaran akan ketidaktahuan membuat Edison kecil selalu bertanya tentang apa pun yang janggal dan tak bisa diterima oleh logikanya.

Dari caranya belajar, ia sadar tak bisa memahami sesuatu bila hanya sekedar teori saja. Hal tersebut membuat Edison memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk selalu mencoba dan tak lelah untuk terus mencoba. Keuletannya membuahkan hasil, ribuan percobaannya dalam membuat bola lampu bohlam berujung manis hingga mampu menerangi dunia hingga saat ini.

3. Sir Isaac Newton
Sir Isaac Newton via thinksphysics.com
Pernah dengar Hukum Newton atau teori gravitasi? Yups, semua itu adalah buah karya ilmuan Sir Isaac Newton. Ia dikenal berkat penemuannya di bidang fisika, matematika dan astronomi. Dibesarkan oleh neneknya, Newton kecil tumbuh sebagai anak pandai di sekolah King's School. Namun ibunya sempat memutuskan mengeluarkannya dari dunia pendidikan dengan alasan ingin menjadikan Newton seorang petani.

Kepala Sekolah King's School akhirnya meyakinkan ibunya Newton untuk kembali menyekolahkan anaknya. Hingga akhirnya ia diterima sebagai sizar atau mahasiswa yang belajar sambil bekerja di Trinity College Universitas Cambridge. Study-nya di bangku kuliah tampak biasa-biasa saja. Namun, ia melakukan study private di rumahnya yang terletak di Woolsthorpe selama dua tahun. Di tempat inilah ia mengembangkan teori kalkulus, optika dan hukum gravitasi. Newton memiliki semangat belajar yang tinggi dan tekat yang kuat hingga menghasilkan berbagai penemuan yang bermanfaat hingga saat ini.

4. Albert Einstein
Albert Einstein via letterpile.com

Nama Einstein identik dengan kata jenius. Yups, ilmuan yang satu ini emang punya segudang penemuan dan menerima hadiah nobel fisika pada tahun 1921. Fisikawan ini dikenal berkat teori relativitasnya. Einstein kecil tumbuh di lingkungan keluarga yang sangat peduli dengan pendidikan, terutama di bidang sains dan musik. Semasa sekolah ia selalu unggul dalam pelajaran matematika dibandingkan teman-temanya. sayangnya, kepribadian Einstein yang introvert dan sangat pemalu membuatnya dianggap sebagai murid yang terbelakang di sekolahnya.

Saat usia Einstein masih 12 tahun, ia telah menguasai aljabar dan geometri yang dipelajari sendiri selama musim panas. Dengan kejeniusannya tersebut, siapa sangka ia gagal masuk Eidgenössische Technische Hochschule  atau Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich Jerman ketika usia 16 tahun. Albert dinyatakan gagal karena tidak memenuhi nilai standar ujian yang diminta pihak kampus, tapi ia memperoleh nilai yang luar biasa dalam mata pelajaran fisika dan matematika. Kecintaannya atau passion pada dunia matematika dan fisika menjadikan Einstein menelurkan banyak karya yang mengantarkannya keliling dunia.

5. Bill Gates
Bill Gates via crn.com.au

Berkat kecintaannya pada komputer, Bill Gates mendirikan perusahaan Microsoft Corporation bersama temannya, Paul Allen pada tahun 1975. Kesuksesannya mendirikan Microsoft, mengantarkannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia tahun 2020 dengan total nilai kekayaan sebesar 108,8 miliar dolar Amerika.

Awal Bill Gates tertarik dengan dunia komputer saat duduk di bangku Sekolah Dasar. Sifatnya yang tekun dan ulet membuatnya mampu menguasai dengan cepat materi BASIC (Beginners’ All-purpose Symbolic Instruction Code), bahasa pemrograman komputer untuk kalangan pemula. Ia rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari semua hal tentang komputer.

Salah satu sifat Bill Gates yang bisa ditiru, ia tak pernah menunda melakukan apa yang diinginkannya. Ide yang muncul dalam pikirannya akan segera ia eksekusi sesuai rencana yang disusun. Baginya semakin cepat ia menjalankan ide, makin cepat pula ia mengetahui hasilnya. Bila ia menemui kegagalan, maka bisa langsung memperbaikinya.


Nah, itulah kelima ilmuan dengan karya-karya yang sangat bermanfaat dalam kehidupan hingga saat ini. Gaya belajar setiap orang memang beda-beda, seperti halnya para ilmuan ini yang ternyata meski terlahir dari keluarga yang mampu dan memiliki gen jenius, ternyata kepintaran saja tak cukup. Kegigihan, kerja keras, rasa ingin tahu yang tinggi dan kenekatan juga dibutuhkan oleh para ilmuan dalam menghasilkan karya. Nah, kalau kamu punya daftar ilmuan lain yang jadi panutan, kah? Yuk share di kolom komentar.

Comments

Popular posts from this blog

Review Film 27 Step of May, Kisah Korban Pemerkosaan Peristiwa Mei 98

Film 27 Step of May bisa jadi rekomendasi hiburan yang pas untuk ditonton saat akhir pekan. Tontonan layar lebar ini menceritakan karakter May (Raihaanun) remaja yang mengalami trauma berat karena diperkosa oleh segerombolan orang. Ayah May (Lukman Sardi) merasa sangat terpukul melihat nasib anak perempuannya. Sebagai seorang ayah ia merasa tak mampu melindungi putrinya menjalani hidup dengan menyalahkan dirinya sendiri. Pengalaman buruk itu membuat May menutup diri hiruk pikuk kehidupan sosial. Ia memilih mengurung diri di rumah dan baginya kamar adalah tempat teraman menurutnya. Sepanjang film penonton diajak melihat pergulatan batin antara May dan ayahnya yang digambarkan sangat intens. Baca Juga:  Molor Setahun dari Jadwal Rilis, The Maze Runner: The Death Cure Emang Pantes Dinanti Ayah May yang berprofesi sebagai petinju seolah mengisyaratkan pelampiasan kemarahan dirinya pada profesinya. Hal itu karena ia merasa tak mampu menerima keadaan anaknya yang memiliki nasib naas. Meliha

Kutukan Ratu Boko, Amit-amit Jangan Sampai Terjadi Lagi

Candi Ratu Boko Klaten Jawa Tengah (Dok Pribadi) Traveling low budget, nggak gini-gini amat kali! Nginget peristiwa yang satu ini selalu bikin ngakak sendiri. Hahahahaha. Tuh kan ketawa lagi. Oke Enough! Eh kalo kalian bosan sama paket wisata yang gitu-gitu aja, mungkin yang satu ini bisa dicoba. Berwisata sambil belajar sejarah bakal ngasih pengalaman yang unik. Yups! Berkunjung ke Istana Ratu Boko bisa jadi alternatif pilihan yang tepat. Tempat wisata yang terletak sekitar 3 KM sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan ini menawarkan suasana sejuk yang sarat mitos dan legenda. Lookasinya yang berada di ketinggian 196 meter di atas permukaan air laut memberikan panorama yang eksotis dengan pemandangan kota Yogyakarta lengkap dengan Candi Prambanan serta berlatarbelakang Gunung Merapi di sebelah utara. Jadi wajar bila banyak para calon pengantin melakukan sesi prewed di sini. Bisa jadi referensi tuh. Eh, emang udah ada pasangannya? Hahaha. Nah, Istana Ratu Boko