Maze Runner: The Death Cure |
Serius! Nggak Rugi Nonton Maze Runner: The Death Cure
Pernah lihat balapan jeep bobrok vs kereta api? Kamu bisa temuin ini di awal adegan Maze Runner: The Death Cure. Saat beberapa detik film ini diputar, aku langsung berteriak GOKIL! Tapi dalam hati. Hahaha.Well, film yang harusnya dirilis tahun lalu ini menurutku emang pantes ditunggu. Apalagi buat yang udah ngikutin dari film pertamanya, Maze Runner.
Gambar obah yang diadaptasi dari novel trilogi karangan om James Dashner ini emang nyuguhin cerita yang cukup mainsteram menurutku, tapi doi pinter banget ngolah alur-nya.
Hari gini banyak banget cerita dengan genre dystopia yang nyeritaiin kehancuran masa depan. Ditambah tokoh-tokoh zombie yang banyak ditemui di cerita lain, misal Train to Busan. Yah, seperti yang aku bilang, imajinasi dan alur yang dibikin om James terbaek, lah.
Aku sih nggak baca bukunya, cuma jatuh cinta sama filmnya dari sejak di copiin temen pas zaman kuliah. Maklum dulu nggak ada budget buat nonton film.
Back to the topic, kayak yang aku sebutin di awal gambar obah ini terdiri dari tiga film, sesuai bukunya yang trilogi. Pertama The Maze Runner, The Scorch Trials dan terkahir, The Death Cure.
Buat udah jatuh cinta sama sosok Thomas, Minho, Newt dan yang lainnya, pastinya tahu dong kalau The Death Cure harus mundur setahun dari rencana rilis. Yah, itu sih gara-gara tokoh utama Dylan O'brien yang berpemeran sebagai Thomas mengalami kecelakaan saat shooting film ini.
Karena udah nunggu setahun, ekspektasinya pasti tinggi banget, dong. But, percaya deh nggak sia-sia nonton nih film. Durasi dua jam lebih nggak bakal terasa, dah. Nggak rugi pokoknya. Dari pada makin ngelantur bahasannya, simak nih beberapa adegan yang menurutku menarik dan ada juga yang bikin aku bertanya-tanya sekaligus penasaran.
1. Adegan kejar-kejaran antara Jeep dan kereta api
Gimana bisa mobil Jeep kejar-kejaran dengan kereta? Nyatanya sebuah film emang diada-adakan, yah begitulah kata dosen sinematografi-ku dulu. Hahaha. Adegan awal ini langsung membuat penonton paham kalau ada sesuatu yang dikejar sekaligus membangkitkan adrenalin di satu menit pertama.
Aku kurang faham kenapa scene antara jeep ngejar kereta dan hampir tersalip ini di dahuluin ketimbang Branda dan si pak tua di dalam jeep yang diam.
Menurutku kalau dibahas berdasarkan logika dan keruntutan adegan, mending editing scene itu ditukar. Balik lagi, itu menurutku. Hahaha.
Well meski begitu aku tetep terkagum-kagum dengan pengambilan gambar dan cutting-nya. Keren gila, lah. Jujur aku baru paham kalau adegan ini kurang masuk dalam logikaku setelah keluar gedung bioskop. Why? Yah, karena semua tertutupi dengan pengambilan gambar dan direct yang pas banget.
2. Adegan di trowongan
Saat mobil yang dikendarai Thomas, Newt dan si hitam (maaf lupa namanya ^-^) terbalik di trowongan yang dipenuhi zombie, suasana berubah jadi sedikit gelap. Ada sekitar sekian detik di adegan ini terlihat cahaya hijau seperti laser. Entah deh itu emang disengaja atau bocor. Tapi kalau dilihat nggak ada motivasinya sih, kayaknya bocor deh. Peace.
Meski begitu, tanpa bertele-tele, The Death Cure berhasil memebuat penonton sadar pada konfil cerita bahkan di menit-menit pertama. Berbagai solusi liar saat tokoh utama dalam situasi terkepit menjadi daya tarik film ini.
3. Perubahan sifat Newt
Jujur kaget ngelihat adegan saat Newt marah besar pada Thomas. Cuma Newt yang manggil tokoh utama dengan sebutan Tomy. Itu artinya mereka sangat dekat. Bahkan saat di labirin, cuma Newt yang mendukung semua pemikiran Thomas.
Aku kira Newt cemburu gara-gara Teresa, tapi Wess Ball (Sutradara The Death Cure) emang pinter mem-packed adegan. Beberapa detik setelahnya, saat Newt menunjukkan pergelangan tangannya, semua terjawab.
4. Momen saat Jorge menghantam petugas keamanan di last city gara-gara berada di mobil yang berbeda dengan Brenda
Adegan kayak gini yang selalu aku rindukan dari film-film Hollywood. Yah, se-berengsek atau sesadis apapun tokoh tersebut, selalu ada sisi positif yang menunjukkan kasih sayang seorang bapak pada anaknya. Padahal Jorge dan Brenda dalam cerita ini diceritakan bukan ayah dan anak sedarah, tapi mereka saling menjaga. Karakter seperti ini aku menyebutnya tokoh tiga dimensi.
5. Perkataan Brenda pada Thomas
Saat menyiapkan pistol untuk menembus tembok last city bersama Teresa, Brenda bilang pada Thomas kalau wajar jika semua tak bisa terselamatkan. Kata-kata ini seolah ngasi pertanda, wah bakal sad ending, nih. Hahaha.
6. Adegan menitihkan air mata
Nggak nyangka Newt dan Thomas menitihkan air mata. Hanya beberapa tetes, tapi itu udah cukup ngebuatku ikutan mewek. Hahaha
7. Surat Newt
Penyelamatan Minho harus membuat banyak orang rela berkorban, termasuk Thomas yang harus mengadaikan nyawa teman-temannya.
Aku kira ending-nya bakal mengantung tapi ternyata di luar ekspektasiku. Pembacaan surat dari Newt rasanya sama seperti adegan Thomas kehilangan Chuck. Seandainya aku nonton di rumah mungkin mata bakal bengkak plus hidung memerah plus misek-misek. Hahaha. Eh kok malah ketawa.
Good job Wess Ball and nice story James Dashner. Nggak rugi nembus hujan dan pulang malam buat nonton karya kalian, padahal besok shif pagi. Realita kadang menjemukan. See yaaah!
Comments